Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Menulis Paragraf Naratif
Bahasa Indonesia · Menulis Paragraf Naratif
Suratno

24/08/2021 11:54:18

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

13

Budaya Nusantara

c. Siapa nama produsen yang memproduksi penganan jenis ini dengan

merek

Dodol

Jitu

?

d. Kapan Dodol Sirsak Bonang mulai diproduksi?

e. Berapa jumlah pekerja Masturi?

f. Berapa upah pekerja yang mengaduk dan memotong adonan?

g. Berapa harga per kilogram Dodol Sirsak Bonang?

h. Berapa bungkus isi setiap boks Dodol Sirsak Bonang?

i.

Ke daerah mana saja Dodol Sirsak Bonang itu dijual?

j.

Dari mana sumber bacaan tersebut?

2. Hitunglah Kemampuan Pemahaman (KP) dan Kemampuan Efektif Membaca

(KEM) kamu!

3. Simpulkan isi bacaan di atas sesuai tingkat pemahamanmu!

Bentuklah kelompok yang terdiri dua sampai tiga anggota.

1. Carilah teks bacaan ringan yang bertopik mengenai keragaman budaya

Nusantara.

2. Secara bergantian, bacalah dengan teknik cepat yang diukur anggota

lain dengan arloji/stopwatch.

3. Hitunglah KM, KP, dan KEM tiap anggota.

4. Jika belum berhasil, analisislah faktor penghambatnya!

5. Coba, ulangi sekali lagi!

D.

Menulis Paragraf Naratif

4.1 Menulis

Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mampu menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan

tempat dalam bentuk paragraf naratif.

Pernahkah kamu diminta untuk menulis sebuah cerita berdasarkan urutan

waktu dan tempat? Penulisan semacam itu dinamakan menulis paragraf naratif.

Apakah yang dimaksud paragraf naratif? Bagaimana pola penulisan paragraf

naratif? Nah, pada pem

belajaran ini kamu

akan

berlatih

menuangkan gagasan

ke dalam

paragraf naratif.

3

14

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

1. Pengertian Paragraf Naratif

Paragraf naratif pada hakikatnya adalah karangan yang berisi rangkaian

peristiwa yang membentuk suatu jalinan cerita. Karangan jenis ini bersifat kisahan

suatu peristiwa yang disusun secara urut.

2. Jenis Paragraf Naratif

Paragraf naratif terbagi menjadi dua jenis, yakni naratif fiksi dan naratif

nonfiksi. Naratif fiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa

imajinatif/khayal. Naratif jenis fiksi biasanya digunakan dalam penulisan novel,

cerpen, atau dongeng. Naratif nonfiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-

peristiwa faktual. Naratif jenis ini biasanya digunakan dalam penulisan laporan

berita/peristiwa.

Perbedaan naratif fiksi dan nonfiksi adalah sebagai berikut.

3. Langkah-Langkah Menyusun Paragraf Naratif

Untuk menyusun sebuah karangan narasi diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut.

a. Tentukan pokok permasalahan (tema) yang akan dijadikan inti cerita.

b . Tentukanlah pelaku atau tokohnya.

c. Susun alur/bagian-bagian cerita secara urut.

d. Rangkailah menjadi suatu cerita yang padu berdasarkan urutan tempat, ruang,

dan waktu.

e. Susunlah kerangka karangan.

f. Kembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh.

Sekarang, coba pahami dua teks paragraf jenis naratif berikut ini!

Naratif Fiksi

a. Bahasa cenderung figuratif dan

menitikberatkan penggunaan

konotasi.

b. Menggugah imajinasi.

c. Menyampaikan makna/amanat

secara tersirat; sebagai sarana

rekreasi rohaniah.

Naratif Nonfiksi

a. Bahasanya cenderung informatif

dan menitikberatkan pengguna-

an makna denotasi.

b. Memperluas pengetahuan/wa-

wasan.

c. Menyampaikan informasi yang

memperluas pengetahuan.

15

Budaya Nusantara

Teks Naratif Jenis Fiksi

Laksmini menangis terisak di dada Handoko. Ia merasakan batinnya lelah.

Sejak kepulangannya ke tanah air. Sejak berita selebriti tinggal serumah, Ferry

dan artis Nadia.

Sejak gempa bergoncang di desa mereka. Sejak ayahnya meninggal. Sejak

ibunya cidera dan masuk rumah sakit. Sejak ia merasa tertipu oleh Pak Banu.

Dan sekarang, Handoko menyatakan ingin menjadikannya seorang istri.

Berbagai perasaan mengharu biru sanubari Laksmini.

Rasa kecewa karena diingkari, rasa marah karena ditipu, rasa sedih ayahnya

meninggal, rasa cemas ibunya di rumah sakit. Kini mereka akan menuju ke

bahtera kebahagiaan.

(

Lentera Laksmini

, novellet dalam Tabloid Nova)

Teks Naratif Jenis Nonfiksi

Pengedar Uang Palsu Ditangkap

Tukiran, 49, warga Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah,

ditangkap karena mengedarkan uang palsu, kemarin. Selain menangkap

tersangka, petugas juga menyita barang bukti uang palsu pecahan Rp100 ribu

senilai Rp1,5 juta.

Tersangka yang berprofesi tukang kayu ditangkap anggota Kepolisian

Sektor (Polsek) Trucuk dan kini ditahan di Kepolisian Resor (Polres) Klaten.

Penangkapan dilakukan berkat laporan masyarakat tentang beredarnya uang

palsu pecahan Rp100 ribu di Desa Kalikebo, Trucuk.

Berdasarkan informasi itu Tukiran ditangkap saat membeli rokok di toko

dengan menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 15 lembar.

Kepada polisi, Tukiran mengaku telah tiga kali mengedarkan uang palsu,

yaitu di Kalikebo, Srago, dan Jimbung. Hal itu dilakukan karena terdesak

kebutuhan untuk membayar angsuran kredit sepeda motor.

Kerjakan di buku tugasmu!

Kerjakan latihan berikut ini!

1. Tulislah sebuah karangan tiga paragraf berjenis naratif nonfiktif.

2. Tema yang kamu angkat tentang Keragaman Nusantara (adat, budaya,

masakan, lagu, dan sebagainya).

3. Susunlah karanganmu menjadi cerita yang padu dengan urutan tempat dan

waktu yang baik.

4. Kumpulkan kepada gurumu untuk dinilai.

Sumber:

Media Indonesia, 12 Januari 2008

4

16

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

1. Susunlah karangan naratif berdasarkan gambar di atas.

2. Gunakan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami.

3. Tukarkan dengan kelompok lain untuk disunting dari segi ejaan,

kalimat, dan bahasanya.

• Pokok-pokok berita dapat kamu cari dengan metode 5W + 1H.

Informasi dari teks berita teks dapat kamu cari dengan menemukan

gagasan pokok setiap paragraf.

• Memperkenalkan diri sendiri dan orang lain dalam forum resmi harus

kamu sampaikan dengan santun.

• Membaca dengan teknik cepat memerlukan keahlian. Untuk itu, kamu

perlu memerhatikan hal-hal yang harus dipersiapkan saat akan

membaca dengan teknik cepat.

• Paragraf naratif adalah paragraf yang disusun berdasarkan rangkaian

peristiwa yang membentuk cerita.

4

17

Budaya Nusantara

Refleksi

• Ketika mendengarkan berita akan kamu temukan pokok-pokok

beritanya. Mampukah kamu menanggapi isi berita yang kamu

dengarkan?

• Dapatkah kamu memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum

resmi dengan baik dan santun sendiri?

• Untuk menemukan informasi kadangkala diperlukan teknik membaca

cepat. Apakah kamu sudah mampu membaca dengan teknik cepat?

Berapa Kemampuan Efektif Membacamu?

• Sudahkah kamu memahami teknik menulis paragraf naratif?

Kerjakan sesuai perintah!

1. Agar proses kegiatan mendengarkan siaran radio atau televisi tidak sia-sia,

memerlukan konsentrasi terhadap jalannya siaran tersebut. Sebutkan hal-hal

yang perlu diperhatikan selama mengikuti siaran televisi atau radio!

2. Supaya kamu dapat menanggapi sebuah siaran radio/televisi berdasarkan

pokok-pokok berita, perlu memerhatikan langkah-langkahnya. Sebutkan

langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menanggapi sebuah berita!

3. Pada saat memperkenalkan diri, hendaknya menggunakan bahasa yang

santun dan jelas, artinya mudah diterima oleh pendengar. Susunlah sebuah

contoh kalimat memperkenalkan narasumber dalam seminar yang

membahas mengenai “Pengaruh budaya asing dalam busana remaja”. Yang

menjadi narasumber adalah perancang busana “Adji Notonegoro”!

4. Coba, bacalah wacana berikut ini, carilah gagasan pokok tiap paragraf,

kemudian simpulkan isinya dengan kalimatmu sendiri!

Ludruk

Ludruk adalah sebuah seni pertunjukan teater rakyat yang sangat populer

di Jawa Timur. Ludruk memadukan cerita, tari, dan musik. Ceritanya seputar

kehidupan rakyat sehari-hari. Kekhasan ludruk ialah bahwa para pemain

semuanya pria. Peran wanita dimainkan pria dengan sangat luwes baik dalam

busana maupun riasnya, demikian pula di dalam perilaku serta suaranya.

Berbagai arti menghubungkan kata “ludruk”, seperti lawakan dan komedi,

karena dialognya yang lucu. Seringkali pelawak dan pemain komedi

mengeluarkan kata-kata plesetan

(srekalan-srekalan)

dan sindiran. Di Jawa

Kerjakan di buku tugasmu!

18

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Timur, istilah

ludrug

merupakan akronim untuk

gela-gelo gedrag-gedrug

(gelengan kepala dan hentakan kaki) yang merupakan gerakan utama dari

tari

Ngremo

yang mengawali setiap pertunjukan ludruk.

Ngremo

Pementasan ludruk yang lengkap terbagi atas empat bagian, yaitu tari

Ngremo,

dagelan yang diawali dengan nyanyian Jawa Timur-an, kidung, dan

pementasan cerita. Bagian tari yang sangat penting dalam ludruk adalah

Ngremo

yang menjadi bagian pembukaan dari seni pertunjukan ludruk.

Seperangkat gamelan mengiringi tarian

Ngremo,

biasanya bernada

pelog

atau

slendro

. Sebelum pertunjukan utama, diselingi dulu cerita lucu

(dagelan)

yang

dibawakan oleh sepasang pelawak dan juga tari

Tandhakan

atau

Bedhayan

ludruk

yang dibawakan oleh orang banci. Cerita ludruk diambil dari babad,

sejarah, legenda, dan cerita rakyat. Cerita yang biasanya dimainkan sampai

sekarang adalah

Pakyong Sakerah, Sawunggaling,

dan

Sarip Tambakyasa.

Gaya

pementasan ludruk cenderung melodramatis dan humoristis. Di dalam

menyampaikan cerita, para pemain ludruk menggunakan gerak laku realistis

dan sangat mementingkan lawakan. Hal itu dapat dipahami karena ludruk

tidak mendapat pengaruh dari seni pertunjukan istana.

Lerok Besut

Lerok besut

berkembang menjadi ludruk yang memainkan peranan dalam

sebagian kehidupan rakyat melalui pertunjukan seni yang lebih realistis.

Lerok

besut

adalah pertunjukan komedi dan lagu oleh tiga orang laki-laki di jalanan

atau hiburan untuk tamu pada sebuah pesta. Perkembangan

lerok besut

menjadi bentuk ludruk dimulai sekitar 1930-an. Ludruk diprakarsai oleh

seorang tokoh ludruk, Cak Gondo Durasim.

5. Coba kamu tulis sebuah karangan naratif jenis fiksi dan nonfiksi dengan

topik budaya Nusantara. Terlebih dahulu buatlah kerangka karangan,

kemudian kembangkan menjadi sebuah karangan sebanyak empat sampai

lima paragraf.